Pendahuluan
Apa sih itu reformasi gereja, jadi pada intinya reformasi gereja sebenarnya adalah salah satu tonggak perubahan yang kemudian dampaknya terasa hingga dimasa kini, yaitu munculnya Kristen Protestan. Peristiwa ini sendiri bermula di awal abad ke 16 dengan adanya gagasan baru yang salah satu tokoh paling terkemuka pada masanya adalah Martin Luther.
Bab 1
Latar belakang
Reformasi gereja ini tidak serta
merta terjadi begitu saja tanpa adanya sebab ya, karena dalam masyarakat itu
sendiri terdapat teori sosial jika sudah terjadi Equalibrium atau kondisi
stabil dan seimbang, maka hal – hal seperti pemberontakan, separatism, bahkan
hingga revolusi akan sulit/jarang terjadi. Jadi peristiwa reformasi gereja ini
diawali Ketika adanya penyelewengan atau penyalahgunaan kekuasaan oleh para
petinggi gereja, yang pada masa itu adalah Gereja Katolik. Beberapa penyelewengan
tersebut diantaranya adalah seperti penjualan Indulgensi, sakramen suci dan
mitologisasi yang diperparah dengan perilaku korupsi pada petinggi – petinggi
gereja tersebut dengan memanfaatkan masyarakat kecil. Hal ini yang kemudian
menjadi trigger bagi para pengikut gereja katolik untuk melawan dan memberikan
kritik terhadap pihak gereja katolik ini, seperti contohnya yang dilakukan oleh
Martin Luther yang ironsnya dia juga sebagai seorang biarawan dari Wittenerg yang
memberikan 95 gugatan yang kemudian akan menjadi pondasi reformasi gereja ini.
The move
Moving atau dimulainya Gerakan
perubahan yang dilakukan oleh masyarakat eropa pada saat itu tentu saja
melontarkan keluh kesah seperti kritikan hingga pernyataan tidak percaya, mirip
– mirip demo/unjuk rasa dimasa kini lah, akan tetapi bedanya pada reformasi
gereja ini lebih berdarah – darah dan bahkan terjadi peperangan yang disebut
sebagai “European Wars of Religion” yang pada saat itu terjadi selama 30 tahun.
Kritikan oleh Martin Luther dalam debat public di Leipzig yang didalam
ungkapannya terkait dengan orang awam dengan kitab suci derajatnya lebih unggul
dari Sri Paus dan Dewan Kardinal.”, namun ya seperti biasalah Ketika pemimpin
yang sudah haus akan kekuasaan dan terbuai oleh godaan janda, maaf
maksudnya godaan dunia maka akan menghalalkan segala cara dan menyebut hal itu
merupakan penghinaan, Luther atas kritikannya tersebut kemudian menjadikan
dirinya dikucilkan oleh kalangan agamawan.
Usut punya usut, ternyata setelah terjadinya konflik dan Luther dilarang untuk mengikuti Sakramen justru beliau semakin menjadi – jadi untuk melakukan perlawanan. Martin Luther kemudian memberikan 3 risalahnya yang berupa
Seruan kepada bangsawan Kristen yang isinya adalah semua orang yang beragama Kristiani merupakan Imam dan mendesak para petinggi/penguasa gereja supaya dilakukan reformasi agar tidak terjadi penyelewengan secara terus menerus.
-
Pengurangan tujuh sakramen yang kemudian dalam
protestan hanya menjadi dua diantaranaya adalah pembaptisan dan perjamuan
kudus.
-
Kebebasan umat kristiani yang dalam hal ini
orang – orang terebas dari hukum taurat dan menjadi orang bebas, tidak adanya
ketaatan/kehambaan pada pihak lain, benar – benar merdeka.
Awal
berdirinya protestan dengan adanya Gereja Lutheran, dalam gereja ini pula
terjadi penerjemahan alkitab kedalam Bahasa lain, seperti Bahasa latin menjadi
Bahasa jerman agar semakin banyak orang yang mengerti dan mudah memahami isi
alkitab. Gagasan Martin Luther ini dari hari kehari semakin berkembang dan pada
puncak perseteruan didalam umat Kristiani adalah perang 30 tahun yang sudah
saya sebutkan di awal tulisan ini, selain perang juga terjadi persekusi hingga
pembantaian. Jika kita membahas terkait dengan perang 30 tahun ini terjadi ketika
wilayah yang berada di bawah kekuasaan Imperium Romawi Suci terjadi peperangan
satu sama lain. Korban dari peperangan ketika masa itu tidaklah kaleng – kaleng
ya, sungguh mengerikan karena memakan hingga kurang lebih 8 juta jiwa. Eropa
yang kita tahu sekarang merupakan sebuah peradaban yang telah dibangun dengan
banyak trauma terutama yang berkaitan dengan peperangan, terutama perang
protestan dan katolik ini yang menjadi pemicu eropa semakin sekuler kedepannya.
Dari beberapa
peristiwa diatas kita dapat melihat kondisi masyarakat eropa dan juga umat
kristiani dunia yang seperti sekarang, pada masa itu tindakan yang dilakukan
oleh Martin Luther bersama dengan kaum protestan menjadi sebuah tamparan bagi
dunia katolik pada saat itu.
Catatan
Indulgensi : tiket penghapusan dosa atau hukuman bagi orang – orang yang merasa dirinya berdosa, bentuknya adalah sakramen tobat. Nah di masa lalu petinggi gereja seringkali menyalahgunakan ini dengan membodohi masyarakat.
Sakramen : sakramen adalah
tanda keselamatan Allah pada hambannya, dimana ini kemudian disalahgunakan oleh
para petinggi gereja pada masa lampau untuk kepentingan mereka dengan menjual
sakramen kepada masyarakat, parah sih.
Komentar
Posting Komentar