Pada kesempatan kali ini kita
akan membahas sesuatu yang berkaitan dengan energi dan pencemaran lingkungan. Secara
singkat energi meruapakan sesuatu/objek yang mengalami perpindahan dan
interaksi yang terjadi secara fundamental, perlu diketahui juga energi tidak
hilang ataupun dihilangkan, akan tetapi mengalami perubahan wujud/bentuk dalam
suatu waktu tertentu. Lalu apa kaitannya energi dengan pencemaran, oke, secara
umum energi dibutuhkan oleh setiap mahluk hidup, termasuk manusia.
Penggunaan
energi
Selain manusia, hewan dan tumbuhan juga membutuhkan
energi, tumbuhan misalnya, sebagian besar tumbuhan memerlukan energi agar mempu
melakukan fotosintesis, dalam proses fotosintesis terjadi perubahan senyawa
anorganik menjadi organik, oleh karena itu energi dalam melakukan proses ini
cara mendapatkannya adalah dari sinar matahari. Proses pengubahan energi
semacam itu juga sesuai denga hukum pertama termodinamika, catet!
Alur energi
Energi tidak pernah dapat dimusnahkan bukan, nah
dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa energi mengalami perpindahan dari
tempat satu ke tempat yang lain, jika dalam siklus mahluk hidup, energi
mengalir melalui rantai makanan, dalam rantai makanan terdapat tingkatan
trofik, jadi maksudnya adalah pengelompokan organisme berdasarkan dari posisi
mereka pada rantai makanan. Langsung kita coba amati saja, jadi misalkan ada
rumput/tumbuhan sebagai trofik pertama dimakan oleh hewan herbivora, hewan
herbivora dimakan oleh karnivora, lihat gambar dibawah!
Energi di
dalam ekosistem dan permasalahannya
Selain di dalam rantai makanan, di dalam suatu ekosistem juga terjadi aliran energi. Dalam ekosistem darat di masa lampau terjadi dengan baik dan hampir tidak ada masalah, namun di masa sekarang ketika manusia sudah berkembang dengan berbagai teknologinya, menyebabkan ekosistem darat terganggu, banyaknya gedung dan lahan yang dijadikan pemukiman, kemudian juga polusi yang berasal dari industri dan kendaraan, dalam hal ini pengaruh polusi/pencemaran tersebut salah satunya adalah mengganggu penyerapan sinar radiasi matahari yang diperlukan oleh tanaman. Selain itu juga kawasan hutan juga berkurang drastis sehingga kelak akan menjadi masalah besar bagi manusia sendiri jika tidak diperhatikan dengan serius. Air Pollution is a foremost crisis of recent decades, which has a great toxicological impact on climate change. Air pollution is a serious threat to the biodiversity. This factsheet deals primarily with the effects of acidification, nitrogen fallout, and ground level ozone where the specific pollutans are sulphur dioxide, compounds of nitrogen and volatile organic substances. [1]
Selain ekosistem darat yang dipengaruhi oleh ketersediaan lahan dan polusi akibat limbah, ekosistem perairan pun juga demikian, salah satunya adalah lautan yang kini banyak sekali sampah, dan yang paling berbahaya adalah sampah plastik karena tidak mudah terurai. Akibat dari limbah plastik yang mencemari laut banyak organisme laut seperti ikan dan penyu memakan plastik – plastik tersebut, bahkan pernah ditemukan perut ikan penuh dengan plastik, tentu saja hal ini akan merugikan manusia juga. Dengan adanya hal semacam itu(limbah) maka ikan – ikan dilaut akan tidak layak konsumsi, populasi berkurang dari waktu ke waktu, manusia akan kekurangan bahan pangan(sumber energi), hingga tinggal menunggu kepunahannya saja kalau pencemaran lingkungan terus dibiarkan.
Daftar
Pustaka
Arnop, O., Budiyanto, & Rustama. (2019, April 1).
Kajian Evaluasi Mutu Sungai Nelas dengan metode stroret dan indeks pencemaran. Jurnal
Penelitian pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan, VIII, 15-24.
Dev, B., &
Pathak, I. (2020). Impact of Pollution on Biodiversity: A Review. IRE
Journals, 11-15.
Komentar
Posting Komentar